11 Juni 2014

Home » , » Cerita Surti dan Tejo

Cerita Surti dan Tejo


Suatu hari yang cerah di Anjir (nama daerah, bukan sumpah serapah, Red). Matahari bersinar dengan cerah, burung-burung lepas dari celana bapak-bapak sambil bersiulan, hari itu mau mendung hujan (lah katanya cerah).

Karena hari yang mendung, Tejo berencana membatalkan kencan malam mingguannya bersama Surti. Padahal mereka janjian sudah dari 2 bulan yang lalu. Maklum, Surti dan Tejo LDR. Surti berada di km.9 dan Tejo berada di km.8 anjir serapat. Walaupun rumah mereka cuman berjarak 1 km, namun mereka merasa bahwa hubungan mereka ini adalah LDR sejati. Karena menurut mereka orang LDR lebih setia kepada pasangannya. Oleh karena itu, demi mempertahankan hubungan LDR mereka, mereka tidak bertemu, hanya berhubungan setiap hari melalui SMS dan telepon. Kenapa hanya SMS dan telepon? Tidak BBM atau aplikasi chat lainnya? Karena sinyal internet di anjir sangat lemot. Kalo hari ini ngirim chat BBM, maka chat akan sampai di penerima saat dia sudah memiliki cucu.

Tejo pun mengirimkan SMS kepada Surti. Tapi karena Tejo gaptek, Tejo meminta bantuan kepada adiknya yang masih kelas 3 SD untuk mengetikkan SMS nya. Jadi Tejo ngomong dan adiknya mengetikkan pesannya di hape Tejo. Beginilah pesan Tejo :


“Surti sayang, maaf malam ini kayaknya kita gak bisa bertemu karena harinya yang mendung. Sumpah aku kangen banget sama kamu. Tapi maaf ya. Aku sayang kamu. Kamu jangan lupa buang air besar yah. Kan kamu masih sembelit. – Tejo – “

Tombol Kirim ditekan. Namun beberapa kali mencoba pesan gagal terkirim. Setelah dicek oleh adik Tejo, ternyata pulsa Tejo habis. Padahal saat itu Tejo lagi bokek. Maklum, kebun karet Tejo masih belum panen. Dan kemarin sisa uangnya dia habiskan buat mentraktir naik odong-odong adik-adiknya.

Tejo pun panik. Setelah beberapa saat mikir, Tejo boker di celana. Otaknya singkron dengan sistem pencernaanya disaat yang tidak tepat. Akhirnya dia dapat ide, yaitu meminjam hp adiknya. Dia ingat kemarin adiknya baru dapat hadiah pulsa 5000 rupiah hasil dari gosok-gosok tutup minuman ale-ale.
Dengan iming-iming ditraktir naik odong-odong lagi minggu depan, adik Tejo tergiur untuk meminjamkan hapenya. Tejo pun senang, dia langsung sujud syukur.
Pesan tadi pun dikirim melalui hape adik Tejo.

Adik Tejo kemudian bertanya nomor Surti. Tejo tidak hapal nomornya. Dia segera mengecek hapenya untuk mengetahui nomor Surti.
Namun, ternyata nama Surti tidak ada di contact list nya. Tejo bingung dan panik. Akhirnya dia boker di celana lagi.

Tejo mengingat-ingat kembali tentang Surti. Setelah beberapa lama, Tejo menyadari, bahwa sebenarnya dia tidak punya pacar. Sosok Surti hanyalah halusinasi Tejo semata karena Tejo desperate dengan status jomblonya yang sudah lama dari sejak jaman presiden Soekarno hingga sekarang.
= Tamat =

Catatan : Kesamaan nama tidak disengaja. Mohon maaf jika ada nama tokoh yang sama. #sungkem

0 komentar: