13 Januari 2014

Home » , » Saat yang di atas sikut-sikutan, yang di bawah sakit-sakitan

Saat yang di atas sikut-sikutan, yang di bawah sakit-sakitan


Polishitcs
Judul di atas didapat dalam inspirasi sepersekian detik. Yep, Gue emang jenius!
Udah lama gue gak ngepost nih. Yaa selain inspirasi yang akhir-akhir ini cetek banget. Kadang muncul inspirasi, tetapi setelah beberapa kalimat diketik, buntu. Akhirnya tersalurkan lewat twit saja.
Tapi kali ini, demi memenuhi tuntutan kebutuhan fans-fans martabakrebus (emang ada?) yang sudah mulai haus akan postingan gue, baiklah gue coba paksakan untuk membuat postingan baru di blog ini.

Jadi udah 2014 nih. Tahun pemilu kan yah. Jamannya partai polishit, emm maksud gue partai politik saling bertarung untuk mendapat simpati rakyat. Yap. Yang beberapa tahun dulu para politisi dan partainya cuek sama keadaan rakyatnya, mulai sekarang udah berlomba-lomba deh minta perhatian. Sama kayak cewek yang lagi pengen minta dibeliin sesuatu sama gebetannya yang sebenarnya cuman di friendzone'in. Sakit!

Yaa gitu sih. Wajar lah. Sifat alami manusia. Kalo ada pengennya aje, dideket-deketin deh.
Ntar udah pas kepilih aja, masih ingat gak sih ama yang udah memilih dia? Wallahualam. Paling cuman ingat buat gimana caranya balik modal setelah habis-habisan harta buat kampanye.
Gue bukannya pesimis sih sama perbaikan negeri ini. Tapi gimana gue gak mau gak pesimis coba, pemerintahan negaranya aja kayak gini. Berita tiap hari isinya korupsi, kriminal, berita-berita isinya negatif semua. Gimana mau menciptakan pemikiran positif kepada rakyatnya. #ceilah

Yang jelas yang paling benar itu dan bisa bikin efek jeranya paling keren itu yaa hukum Islam. Kalo korupsi (mencuri uang rakyat), potong tangannya!
Tapi kayaknya gak mungkin diterapkan di Indonesia. Pastinya banyak yang ngelawan, dengan alasan Hak Asasi Manusia. Fyuh.
Okelah mungkin dipotong tangan agak sedikit sadis (?), atau mungkin bisa diganti dengan yang namanya Hukuman Pemiskinan untuk Koruptor. Gue setuju banget tuh. Miskin semiskin-miskinnya deh kalo bisa.

Trus ada yang komen :
"Kasian dong Hud, anak isterinya ntar makan apa kalo mereka miskin?"

Bodo amat. Lah dia aja gak peduli sama RIBUAN rakyat kecil yang susah makan gara-gara duitnya mereka pake buat kepentingan pribadi. Masa kita juga harus peduli sama keluarga mereka.
Yaa gitu deh. Politik memang kejam. Sifat alami manusia yang gak pernah puas, ditambah rayuan syaitan yang semakin lama semain canggih (kayak smartphone), membuat hati manusia semakin mudah goyah.

Gitu aja deh sekian dari gue. Jelas gak jelas yang penting intinya gue geram sama koruptor dan gue setuju minimal hukuman PEMISKINAN KORUPTOR.
Oiya bentar lagi pemilu kan yah. Gue cuman berharap kalo pilihan rakyat di pemilu tidak seperti pemilihan rating di tv dimana rating tertingginya adalah acara yang tidak bermutu (search aja acara rating tertinggi Januari 2014). Yagitu deh. Mari sama-sama berdoa di penghujung zaman ini, kita termasuk pada golongan ummat yang bertakwa kepada Allah swt. Aamiin.

Akhir kata, semoga pembaca blog ini bahagia dan lancar buang air besarnya.

0 komentar: