27 Desember 2014

Home » , » Digampar

Digampar


Postingan kali ini berisikan tulisan inspirasi, motivasi, dan kalibrasi (?). Bukan hanya untuk kalian yang lagi baca, tapi juga khususnya buat diri gue sendiri. Yak akhir-akhir ini gue sering down sendiri entah kenapa. Suka mikir yang gak jelas dan terakhir yang paling fatal, gue sampai merenung hampir sejam di kamar kos sendiri gue dengan memikirkan jawaban dari pertanyaan "Apa peran gue di dunia ini?" .. Well, absurd.

Pernah gak sih kita pengeeeeeeeeeen banget akan sesuatu, saking pengennya, tiap habis sholat kita seperti "merengek" sama Tuhan tentang keinginan kita ini agar cepat dan harus dikabulkan?
Pasti pernah dong. Setiap manusia pasti punya dong yang namanya keinginan. Dan kita tau, tidak semua keinginan kita itu pasti akan terwujud bukan?
Mari kita lihat janji Allah di Al-Qur'an :
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu... " (Al-Baqarah: 186)
Gue pun berdoa tiap hari, berdoa tiap habis sholat, bahkan mau tidur pun gue terus berdoa tentang keinginan gue ini. Di waktu-waktu yang afdol untuk berdoa pun gue sempat-sempatin untuk menyisipkan doa keinginan gue ini, di antara 2 khotbah, di antara adzan & iqamat, di waktu hujan, waktu perjalanan (pulkam), dll.
Dan sampai sekarang keinginan gue ini belum terwujud. Why????
Berarti Allah mengingkari janji-Nya dong????
Well, sempat tersirat di fikiran gue akan kalimat di atas. Astaghfirullah, maafkan hamba-Mu ini Ya Allah.

Beberapa hari gue galau. Soalnya keinginan gue ini adalah keinginan gue yang paling awet. Gue kalo pengen sesuatu biasanya gak nyampe beberapa bulan, paling lama 1 tahun, kalo udah dapat Alhamdulillah, kalo gak dapat yaa gak apa2.
Tapi ini beda, entah kenapa, keinginan ini aweeet bingit mulai dari tahun 2010 dan aweeeet bingit sampe sekarang. Kadang gue mikir kalo keinginan ini mungkin sudah dikasih formalin supaya awet berdiam di sana.
Ya, saking inginnya dan hampir desperate karena frustasi keinginan gue gak dikabulin oleh-Nya, gue sempat beberapa kali berprasangka kalo Allah gak sayang ma gue.

Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah...

Beberapa hari gue desperate, kerja gak enak, apa-apa gak semangat, pulang ngantor gue cuman rebahan di kos, merenung dan gue pun bingung apa yang direnungkan, renungan kosong, gue ngelamun, untung gak kesurupan.
Gue buka laptop gue, buka facebook, untuk menengok siapa tau ada yang bisa bikin gue semangat ngebaca status teman2.

Setelah halaman facebook terbuka, gue ngeliat kiriman dari ka Fahmi Arif yang berbagi video dari Nurhaedi Al-bantani. Cover videonya ada 2 orang laki-laki sedang sholat berjamaah. Sang imam mengenakan kopiah hitam dan terlihat khusyuk, sementara di samping kanan imam ada seorang makmum, mukanya terlihat kucel, tak bersemangat, seperti mengup karena mengantuk.

Well, cover videonya terlihat menarik, gue pun coba play. Ini videonya :
Gue tonton 1 menit, gak ada apa-apa biasa aja.
Menit ke 5. Gue berasa ditampar.
Menit ke 10. Gue berasa ditampar pake sekop semen.
Hingga menit terakhir, gue pengen nangis sambil mengucap astaghfirullah berkali-kali.
Gue gak nyeritain gimana cerita di video itu di postingan ini. Kalian tonton saja sendiri. Sumpah, 15 menit kalian menonton video itu gak akan sia-sia sama sekali.

Setelah menonton video itu, dan entah kekuatan pikiran darimana yang menyambangi kepala gue, gue seperti tersetrum. Tiba-tiba muncul pertanyaan-pertanyaan aneh di kepala gue :
"Ibadah lu gimana Hud?"
"Udah bagus kah? Atau lu cuman pengen nyelesaikan kewajiban doang sehingga membuat lu terburu-buru mengerjakannya?"
"Udah ikhlas kah lu beribadah hanya untuk mendapat ridha-Nya atau supaya dilihat orang lain?"
"Seberapa kuat usaha lu melaksanakan ibadah itu? Full bersemangat? Setengah-setengah? atau ogah-ogahan kah?"
"Sholat lu sendiri atau berjamaah?"
Dan yang paling akhir pertanyaan yang paling menampar gue adalah :
"Sholat lu udah tepat waktu belum?"

Dhuaaar!!!
Pertanyaan kampret yang betul-betul grrr... gue gak tau gimana ngejelasinnya.
Gue gak bisa ngejawab pertanyaan-pertanyaan itu, terlalu nyesek, gue serasa dipukulin bertubi-tubi.
Terutama pertanyaan yang terakhir benar-benar last hit yang paling nonjok.
"Sholat lu udah tepat waktu belum?"
Gue pun coba review waktu sholat gue selama seminggu ini.
Subuh : Bangun sih bangun pas adzan. Tapi gak bisa move on dari kasur jadi tidur lagi. Enak banget soalnya. Pas bangun suara orang-orang di mesjid udah pada bubaran. Yang paling parah, matahari udah bersinar terang pas gue bangun.
Dzuhur : Gue lagi di kantor. Adzan Dzuhur sekitar jam 12.30 WITA. Gue istirahat jam 12.00-13.00. Gue biasanya sholat di musholla kantor jam 13.30 atau 13.45. Selain gue gak mau waktu istirahat gue berkurang, gue bisa nyari jeda dengan alasan waktu sholat pas waktu kerja. Hehehe.
Ashar : Gue masih di kantor pas ashar. Nanggung jam pulang jam 17.00. Udah mager (malas gerak) dari kursi nih. Yaudah entar ashar nya pas pulang di kos aja deh.
Maghrib : Gue udah di kos. Masih pewe rebahan sambil menghilangkan cape setelah seharian kerja. Adzan udah berkumandang 10 menit yang lalu. Gue belum mandi.
Isya : Lagi browsing-browsing di depan laptop. Ntar sholatnya pas sekalian mau berangkat nyari makan aja.

Dan fix, semua sholat gue telat banget daripada waktunya.
Dan ini adalah kemungkinan paling besar kenapa keinginan gue selama ini gak dikabulkan. Lah gue terlalu banyak nuntut, sedangkan kewajiban gue sendiri gak dikerjain dengan bener.
Dan benar lagi, setelah gue baca ayat tentang janji Allah tadi di atas, beginilah ayat lengkapnya :
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186) 

THIS!!!!
"...maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu..."


Lu kalo mau gaji, ya kerja dulu yang bener. Jangan nuntut gaji dulu, baru kerja.

Gimana? Sampai sini udah ada yang ngerasa ditampar berkali-kali? Hehe. Gue juga udah ditampar berkali-kali.

Sooooo... sampai di sini gue sadar.

Gue terlalu banyak menuntut, sementara kewajiban gue sendiri gue lakuin setengah-setengah, bahkan tidak jarang tidak ikhlas untuk-Nya (kadang pengen dipuji, pengen diliat orang, dll). Lah gimana Allah mau ngasih kalo apa yang katanya gue lakuin untuk-Nya, ternyata gak 100% untuk-Nya.

So, melalui postingan ini, mari kita introspeksi diri kita masing-masing. Sudah seberapa bagus kah ibadah kita, sudah seberapa ikhlas kah ibadah kita, sudah sampai mana kita menyerahkan ibadah kita kepada-Nya. No problem, manusia adalah tempat salah dan khilaf. Allah pasti ngerti kok. Yuk sama-sama tobat. :D

Akhir kata thanks for being my inspiration to write this post  :
  1. Rizqan
  2. Sisil
  3. Ka Fahmi Arif
  4. Mas Nurhaedi Al-bantani (meskipun saya gak kenal, tapi video yang anda share sangat menginspirasi saya :D)
Alhamdulillah

0 komentar: