*Wuih keren nih judulnya, Hud.
Yoi, keren kan, kayak gue kerennya.
*GAK! Gue bilang JUDULNYA yang keren, BUKAN LU.
#nangisDiBawahJamban
=======================
“Sibuk?” Sebuah pertanyaan yang sering gue pertanyakan pada diri gue sendiri akhir-akhir ini. Apakah gue ini sekarang sedang sibuk-sibuknya?
Ceritanya gini, gue kan ditunjuk sebagai Koor Divisi Humas dan Dana, dan gue musti ngurusin salah satu program kerja dari divisi gue yaitu SPP Kolektif. Tugasnya gampang sih, yang penting harus “rajin” aja bolak-balik bjb-bjm 2 hari sekali(kurang lebih 2,5 jam PP + ngurus KRS nya).
Nah disitu kan ada kata “rajin” yang sengaja gue beri tanda kutip supaya lebih terkesan dramatis. Kenapa? Yeah, bagi gue yang bertipe kurang kerjaan ini, bolak balik ngurus gituan merupakan hal yang biasa gue katakan sama mereka-mereka yang biasa ngobrol sama gue di sore hari dan tiba-tiba nyuruh gue buat mandi, yaitu : “merepotkan”.
Emang sih awal-awalnya sebelum pelaksanaan gue agak males-males gitu. Dan terkesan gak ikhlas. Tapi gue teringat akan cerita gue di sini tentang Magic of Ikhlas. Siapa tau gue bakal dapat “kejutan” lagi kalo gue bener-bener ikhlas ngelakuin ini. Hitung-hitung buat ngisi liburan gue yang membosankan di rumah.
Hari pertama pun dimulai, dan cobaan langsung dimulai pada hari pertama ini. Dimana kami kesulitan tentang bagaimana prosedur SPP Kolektif untuk tahun ini. Karena mekanisme nya berbeda dengan tahun kemarin, jadi mekanisme proses penyetoran berbeda dengan yang telah kami konsep sebelumnya. Ke sana kemari kami mencari info. Hasilnya nihil. Kami pun istirahat sejenak.
Waktu istirahat itu gue sempat pusang (habis ide). Sempat terbesit pikiran untuk membatalkan spp kolektif ini. Tapi, bukan gue namanya kalo gue menyerah sampai segini doang, gue pun berusaha nyari-nyari info dengan bersama temen-temen lain via sms & phone. Alhamdulillah ternyata ada jalan. Kami pun bisa meneruskan SPP Kolektif ini.
Pelajaran yang dapat gue ambil : Jangan mudah menyerah, selama kita BERUSAHA dan YAKIN akan pertolongan-Nya, pasti ada jalan. |
Bek to topic. Sibuk….
Gue pernah baca salah satu pepatah dari twit yang gue follow (udah lupa akun siapa) :
”carilah kesibukan atau mati kebosanan. carilah teman atau mati kesepian. carilah kehidupan atau mati beneran.”
Komentar gue : Bener nih. Kalimat terakhir nya juga bener.
Dikutip dari TWDClub tentang cara mengatasi depresi/stress :
“Carilah kesibukan.
Anda bisa mengatasi perasaan depresi yang seperti apapun jika anda mempunyai banyak kesibukan. Jalani hidup dengan penuh aktivitas, misalkan fitness, jogging, organisasi dan lain-lain yang membuat Anda sibuk dan lupa dengan masalah Anda”
Komentar gue : Walaupun gue gak sedang depresi/strees, kesibukan ternyata bisa bermanfaat juga buat mengatasi stress.
Dikutip dari Teletublog tentang cara mengatasi patah hati, yaitu Cari Kesibukan :
“yupp carilah kesibukan yang bisa bikin sakit hati lo hilang perlahan , bahkan lo engga akan ngerasain yang namanya patah hati dengan kesibukan laen lo , entah itu gaming , shoping , tweeting bahkan”
Komentar gue : Intinya cari kesibukan aja kan.
Yeah, akhir-akhir ini gue mengalami yang namanya patah hati. Bukan karena gue ditolak oleh seseorang, melainkan justru karena gue gak berani menyatakan perasaan sama seseorang. Mungkin bagi lu yang ngikutin blog gue udah tau gimana ceritanya. Tapi yang jelas, gue bukannya takut menyatakan, tapi gue takut dia menjauh sama gue kalo dia tau gue suka sama dia. Eh, kok jadi curhat yak… Hahaha,,, #curcol
Yang jelas, gue udah bisa sedikit demi sedikit melupakan kegalauan akan hal tersebut dengan mengikuti kesibukan ini. Dan bagi gue hal ini lah yang paling bermanfaat bagi gue dalam kesibukan kali ini.
Akhir kata, bukan gue namanya kalo gue gak bisa mengambil kesimpulan dari kejadian gue ini :
- 1). Kesibukan memang bikin capek, tapi jangan diambil capek nya, tapi ambil manfaatnya. Disaring gitu. He…
- 2). Di setiap kejadian pasti ada hikmah positif yang bisa diambil. Bukan artinya Hikmah bisa diambil jadi istri, tetapi artinya di setiap peristiwa yang kita alami ini pasti ada hal positif, dan tentu saja hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menemukan hikmah tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar