Malam. Sekitar pukul 22.30 WIB. Saat dimana Hendry seharusnya beristirahat menutup mata setelah seharian menjalani perkuliahan yang melelahkan. Tapi malam itu Hendry tidak bisa tidur, dia terpikir seseorang, terpikir akan nasibnya di mata orang tersebut. Orang tersebut adalah Nina, teman satu angkatan nya di kampus.
*-*-*
Menjadi mahasiswa semester 4 bukanlah impian sebenarnya dari Hendry. Impian tertingginya adalah menjadi seorang yang bekerja di perusahaan besar. Namun untuk mencapai impian tersebut, Hendry tau dia harus mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi terlebih dahulu.
Dan beruntunglah Hendry yang masuk di Perguruan Tinggi ini. Dia bisa bertemu Nina. Seorang gadis yang parasnya biasa-biasa saja, namun jika dilihat terus menerus terpancar manis dan kedamaian bagi yang menatap wajahnya, begitulah pikir Hendry saat melihat wajah Nina. Nina orangnya juga pintar, cerdas, dan cenderung menonjol dibandingkan dengan teman-teman wanita nya yang lain.
Yeah, Hendry memang suka dengan Nina. Sejak sekitar awal semester 4 lalu. Hendry pun tidak tahu mengapa dia bisa tiba-tiba suka dengan Nina. Yang jelas perasaan nya terhadap Nina berbeda dengan perasaan nya dengan teman wanita nya yang lain. Jika dia melihat Nina tersenyum, Hendry begitu bahagia, dan akan terus mengingat senyumannya hingga esok harinya. Senyum Nina emang manis sekali di mata Hendry.
Salah satu kelemahan dari Hendry adalah dia orangnya minder dan pemalu. Hendry tidak berani mengungkapkan atau memberanikan diri untuk mendekati Nina. Dia hanya berani mengungkapkan perasaannya lewat status facebook atau menulis di blog pribadi nya, yang entah itu dibaca oleh Nina ataupun tidak. Yang jelas Hendry hanya berani lewat tulisan belaka.
Menurut Hendry, alasannya untuk tidak mendekati Nina :
- Hendry orangnya minder, pemalu.
- Hendry takut Nina malu jika dia disukai oleh orang seperti Hendry. Karena dia pasti akan mendapat ejekan dari teman-teman kampusnya.
Yeah, alasan itu memang tidak bisa diterima sama sekali. Tapi disinilah Hendry, pribadi yang sulit untuk berubah.
*-*-*
Suatu hari saat ujian tengah semester.
Ujian saat itu adalah tentang File Sistem. Dosen saat itu memberikan bonus, jika bisa membuat sebuah software/program tentang salah satu materi file sistem itu, maka dibebaskan dari ujian tengah semester dan langsung mendapat nilai 85.
Karena Hendry orangnya suka algoritma dan pemrograman, maka malam sebelumnya ia sudah membuat program itu, alhasil dia dibebaskan dari ujian semester itu dan bisa pulang cepat.
Sementara Nina, karena dia tidak membuat program, jadi dia harus mengikuti ujian tengah semester ini.
Hendry pun pulang terlebih bersama teman-teman lain yang juga mengerjakan program tersebut. Sejenak tersirat keinginan Hendry untuk menunggu Nina dan pulang bersama, yeah walaupun Hendry dan Nina pulang dengan motor masing2, minimal bisa jalan bareng menuruni tangga kampus, harap Hendry.
Sebelum keluar, Hendry sempat mengucapkan sesuatu kepada Nina,
“Semangat Nin ngerjain ujiannya.” sambil mengepalkan tangan kanan tanda memberi semangat.
Nina hanya tersenyum simpul.
Hendry tau ucapannya didengar oleh teman sebelah Nina, Finsa, tapi Hendry cuek saja. Dan langsung meninggalkan ruangan tersebut, pulang ke rumah.
Tak cukup sampai di situ, setelah pulang ke rumah Hendry langsung tancap colok modem untuk online di depan laptop nya. Dia langsung update status :
“Semangat ya ngerjain ujian nya, terutama kepada Nina The Rainbow. Selalu semangat ya. ^^”
Hendry men-tag nama facebook Nina di status itu, dan untuk menghindari kecurigaan dari teman-
temannya dia membuat privasi status itu agar hanya bisa dibaca olehnya dan Nina saja. Entah apa yang membuatnya “senekad” itu, yang jelas dia tidak berfikir apa akibat yang bakal terjadi jika Nina membaca status tersebut. Yang dia pikirkan hanya harapan bahwa Nina akan senang jika membaca statusnya tersebut dan akan mengomentari status nya itu.
Dan mimpi buruk pun datang keesokan harinya. Dari teman akrab nya Nina, Finsa, yang juga merupakan temen Hendry dan juga mengetahui bahwa Hendry menyukai Nina. Finsa menceritakan melalui chat Yahoo Messenger bahwa Nina tidak menyukai status itu, Nina tidak mengetahui bahwa status itu sudah di privasi, Nina seperti “marah” karena dia khawatir jika teman-temannya tahu bahwa Hendry menyukainya bakal menjadi gosip besar di angkatan nya.
Bagaikan disambar petir, Hendry manggut-manggut tanpa kata membaca paparan dari Finsa tersebut. Hendry hanya bisa berkata Ya, Ya, dan Maaf.
*-*-*
Hendry pun tau, bahwa Nina orangnya agak tertutup, bahkan jika Hendry nge-sms pun, Nina hanya menjawab seperlunya saja (singkat).
Sejak saat itu sikap Nina terhadap Hendry berubah. Pandangan Nina terhadap Hendry berbeda. Nina menatap Hendry seolah Hendry adalah orang asing di matanya. Dan itu sangat dirasakan oleh Hendry. Baik dari sikap dan perbuatan Nina terhadap Hendry sangat berbeda sekarang dibanding tahun-tahun lalu.
Terkadang Hendry berfikir, salahkah ia menyukai seseorang seperti Nina. Seandainya di kehidupan ini ada tombol RESET atau UNDO, berapapun bayarannya, mungkin Hendry akan berusaha membayarnya untuk mendapatkannya. Demi mendapaatkan kembali senyum Nina padanya, demi agar sikap Nina padanya kembali seperti dulu.
*bersambung*
1 komentar:
kayak nya berdasarkan pengalaman pribadi cerita om huda neh....by bu2han kakakan komplek (kinoy)
Posting Komentar