5 Mei 2016

Home » » Menghargai Hari Libur

Menghargai Hari Libur


Sesuai judul, postingan ini dibuat pada saat tanggal merah 5 Mei 2016. Awal dari sebuah libur panjang yang gak panjang-panjang amat, namun bagi seorang karyawan kayak gue, 4 hari berturut-turut libur (yang sebenarnya cuman 2+1 hari, karena hari sabtu harusnya masuk tapi gue ambil cuti), merupakan sebuah anugerah yang luar biasa setelah di bulan April 2016 yang gersang tak ada tanggal merah kecuali hari Minggu.

Anugerah hari libur, merupakan sesuatu hal yang sangat wajib dan patut disyukuri dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karena pekerjaan sebagai karyawan yang mewajibkan rutinitas yang menjelimet tidak seperti profesi lain seperti menjadi guru,yang libur jika muridnya libur juga (libur semester, libur menjelang bulan puasa, sebelum dan sesudah bulan puasa, dll).

Gue jadi ingat Bapak gue dulu saat waktu gue SMA menyuruh gue
"Kamu jadi guru aja. Liburnya banyak. Kalo muridnya libur, gurunya libur juga."

Karena ditransfer stereotip yang seperti itu, sampai sekarang gue iri dengan profesi guru. Gue bukan iri dengan gaji atau aktifitas menjadi guru yang 'katanya' gampang, gue cuman iri dengan liburnya yang lebih banyak daripada karyawan swasta.

Di sini gue tekankan bahwa gue bukan merendahkan atau menganggap bahwa menjadi karyawan itu lebih baik daripada guru. Gue memahami dengan baik bahwa menjadi guru itu tanggungjawabnya lebih besar, karena sebagai orangtua kedua dari seorang anak manusia, guru bertanggungjawab terhadap pendidikan, pengetahuan, dan moral muridnya saat di sekolah. Di sini gue cuman membahas kuantitas libur, itu doang.

Oke bek tu de topik.


Karena 'kelangkaan' libur itulah, gue sangat menghargai yang namanya hari libur. Biasanya gue kalo sebelum libur mengancang-ancang mau kemana, apa yang akan dilakukan, dan mau ngapain di hari libur nanti.
Baik itu pulang kampung ke Anjir, ketemu pacar, atau tidur seharian di kos, semua itu terplanning dengan baik di kepala gue paling tidak H-2 sebelum hari libur tiba.

Makanya, bukannya seneng, gue malah bisa stress kalo hari libur tiba. Stress dikarenakan planning tidak sesuai dengan rencana. Entah karena hari hujan jadi gue gak bisa pulang kampung, pacar yang sedang sibuk, atau gue lagi sakit sehingga tidak bisa 'santai' di kos.

Begitulah. Karena itu gue sangat menghargai yang namanya hari libur, kalo bisa dimanfaatkan tiap detiknya untuk sesuatu yang asik. Mengingat setelah libur bakal ditemukan dengan rutinitas kegiatan kantor kembali. XD

Akhir kata, semoga kita bisa menghargai hari libur seperti kita menghargai waktu yang takkan pernah kembali lagi.
#tsaaah

0 komentar: