Kemarin gue baru pulang ke kampung halaman gue, Anjir Serapat
tercinta. Dan bukan Anjir namanya kalo jalannya gak rusak dan... MATI
LISTRIK!!
Dan yang perlu kalian tahu, di Anjir ini mati listrik
“yang terjadwal” adalah tiap hari Sabtu antara jam 8 pagi sampe jam 4
sore WIB. Dan itu tidak termasuk mati listrik “yang tidak terjadwal”.
Dan sampe sekarang gue gak tau penyebabnya. Apakah karena stok energi di
kalimantan mulai menipis, apakah energi listrik hanya diutamakan pada
bagian kota, ataukah karena gara-gara serial Naruto udah mau tamat? Gue
gak tau juga.
Bagi anak IT seperti gue, mati listrik itu sama
dengan matinya kehidupan. Apalagi di sini, jaringan seluler yang
internetnya lancar (walau dengan 2G/EDGE) yaitu Ind*sat, kalo listrik
mati, maka sinyal pun lenyap, begitu pula dengan Sm*rtfren. Alhasil jika
mati lampu, kehidupan tanpa tv, tanpa kipas angin, tanpa internet pun
dimulai. Mati gaya!
Gadget gue bisa bertahan hidup dengan laptop
gue yang bisa USB Charger,,, itu tuh yang bisa ngecharge lewat kabel USB
walau laptop udah mati. Tapi,, kembali lagi, karena sinyal yang kayak
kampret, alhasil ni smartphone udah sama kayak mp3 biasa, cuman bisa
dengerin musik.
Alhasil, seharian kerjaan gue cuman dengerin musik
sambil rebahan di teras depan, karena cuman di teras depan rumah gue
yang ada lantai porselennya, jadi adem.
Tentu saja selain hal
negatif, sesuatu itu pasti ada hal positifnya juga. Bagi gue saat pulkam
adalah saat yang paling damai. Saat di kampung halaman gue gak ngerasa
terbebani dengan tugas-tugas kuliah, karena udah diredakan dengan
senyuman dari keluarga-keluarga gue #TSAAH.
Dan satu sisi lain,
kita tahu bahwa listrik udah jadi kebutuhan primer, tanpa listrik,
apalah daya kita. Hampir segala dan yang setiap saat kita pegang adalah
listrik, terutama bagi manusia-manusia modern seperti kita.
Dan akhir kata dari gue, jangan lupa bersyukur. Salam super! Semoga buang air besar anda lancar!
0 komentar:
Posting Komentar