Alhamdulillah blog gue masih bisa dibuka. #sujudSyukur
Setelah sekian lama gak posting dan buka blog ini. Paling juga ngebuka buat ngebaca tulisan-tulisan (lama) dari masa lalu yang suram bahagia.
After all, sebenarnya banyak hal yang pengen gue tulis. Namun inspirasi sering datang di waktu dan tempat yang kurang tepat, misalnya pas lagi nongkrong di WC kampus, inspirasi buat nulis tentang tisu toilet muncul.
Baideway eniwey baswey, tema tulisan gue kali ini adalaaaaaaah…
jeng jeng jeng…
TIDAK ADAAAA!!
Yeah, bener. Tema tulisan kali ini tidak ada. Bener-bener random abis. Karena tulisan ini bakal berisikan isi otak gue yang kotor belepotan kesana kemari hingga bahkan pak SBY pun bakal sulit ngebersihinnya.
Dan kenapa harus Pak SBY?? #okeAbaikan
Tahun ini, tahun 2012, bulan Agustus-September. Dimana “telur-telur mahasiswa” baru menetas. Emm, maksud gue bukan “telur”nya mahasiswa, melainkan mahasiswa-mahasiwa baru yang mau gak mau harus siap buat disiksa menghadapi kejamnya, kerasnya, dan indahnya kehidupan sebagai mahasiswa.
Hmm,, saatnya ngecengin adik tingkat. #eh
Daaaan, seiring dengan munculnya angkatan baru, otomatis yang menjadi “angkatan tua” kelihatan SEMAKIN TUA.
Gue, angkatan 2009, jika dijumlahkan dengan angkatan 2012 yang akan masuk ini, otomatis gue udah memiliki 3 biji adik tingkat. Wuow..!
Dan kalian yang baca ini harus bilang “WOW”. Kenapa?
Karena kalian harus takjub, diumur gue yang masih muda belia ini, dengan wajah yang super imut melebihi imutnya cowboy junior, gue udah punya 3 adik tingkat mahasiswa. Sekali lagi, UWOOOW!!
Oke, yang mau muntah setelah baca paragraf di atas silakan aja. Gue udah daritadi.
Hmmm,, memiliki 3 adik tingkat bukanlah sebuah tantangan yang mudah. Kita yang dipandang sebagai “tetuha”, harus bersikap gimana layaknya seseorang yang patut dipandang. Kita harus bersikap dewasa, bijaksana, tidak kekanak-kanakan, dan berperilaku yang patut dicontoh. #beegh #kerenHud.
Oke, dan dari paragraf di atas gue tekankan kalo kita dituntut untuk bersikap dewasa. Kita (sebagai angkatan tua), bukanlah lagi seorang anak yang baru lulus SMA. Bukan anak yang ugal-ugalan, nakal-nakalan, senggol-senggolan, pedekate-pedekatean, pacar-pacaran, cemburu-cemburuan, kangen-kangenan.... loh kok ini malah gak nyambung.
Oke gue ulangi,kita bukanlah seorang anak yang baru lulus SMA, kita udah dewasa dimana yang harus kita pikirkan adalah masa depan yang cerah. Dimana hari esok yang sudah menanti untuk diisi dengan hal-hal yang bersemangat. *berasa masuk dialog anime jepang*.
Intinya, sebagai angkatan tua atas, yang harus kita pikirkan adalah bagaimana masa depan kita, kapan kita lulus, dimana kita bekerja, siapa “calon” istri kita. Dan bukan lagi zamannya buat main-main.
Gimana, udah dipikirin 3 hal di atas? Terutama yang point ke-3 tuh. Soalnya pasangan hidup kita itu adalah orang yang bakal sehidup semati sama kita. Jangan sampe salah pilih. Kalo tips dari Bapak gue sih cari yang agamanya kuat, sisanya (rezeki, jalan hidup) Insya Allah mengikuti aja kayak air yang mengalir.
Oke daripada tulisan ini semakin ngaco kemana-mana, mending gue akhiri aja deh. Terima kasih yang udah baca, semoga puasanya lancar kayak BAB nya orang mencret. Terima kasih. Salam gaul.
0 komentar:
Posting Komentar