7 Oktober 2011

Home » » Trouble is Friends

Trouble is Friends

Sekali-skali pengen nulis yang serius nih. Mohon dibaca dengan serius yaa.. :Open-mouthed smile

Terinspirasi dari kuliah Rekayasa Perangkat Lunak tadi, gue jadi pengen nulis ini. Yang dibahas di kuliah tadi adalah tentang Masalah dan Gejala dimana kita akan memulai untuk membuat suatu software/perangkat lunak. Dimana dengan berdasarkan atas Masalah dan Gejala yang muncul ini akan dibuat sebuah software/perangkat lunak untuk mengatasi, mengurangi, mencegah, atau bahkan menghilangkan masalah tersebut.

Pertama-tama yang dibahas adalah tentang pengertian dari masalah itu sendiri. Dimana pengertian dari Pak Dosen yang dapat gue tangkap adalah masalah itu adalah keadaan dimana sesuatu hal tidak sesuai seperti yang diharapkan atau diinginkan. Misal kita menanam padi, kemudian pada saat musim panen ternyata padi kita terkena hama. Nah, hama ini merupakan MASALAH yang menimpa tanaman padi kita.

Okeh back to judul.
Trouble is Friends” (kembali dengan #EnglishNgasal) dimana kalo diartikan secara bahasa gahooeell nya adalah “Masalah itu adalah Teman”. Why?? Kenapa??? Kenapa harus begitu??? Ampuni Baim ya Allah….

Setiap manusia bahkan setiap makhluk di muka bumi ini pasti pernah yang namanya mengalami masalah. Dari manusia sampai nenek nya si suster ngesot pasti pernah mengalami masalah. Misalnya manusia mengalami masalah asmara, keuangan, sosial, politik, ekonomi, pertahanan keamanan, kebangsaan, *eh kok jadi kayak bahasa PPKn yah*. Sementara masalah makhluk halus seperti suster ngesot yang kenapa dia ditakdirkan ngesot sehingga sulit untuk menakut-nakuti orang dan masalah bagaimana cara dia menghindari serpihan paku yang ada di lantai. Atau masalah kenapa rambut tuyul yang gak pernah tumbuh. Dan sebagainya.

Pernahkah lo berfikir kalo seandainya kita bisa “berteman” atau “bersahabat” dengan masalah, kita bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan mudah. Bahkan kita bisa tersenyum saat masalah tersebut datang.

Gue ambil contoh aja yah. Misalkan laptop gue kena virus. Dan laptop temen gue juga kena virus. Laptop kita berdua ini udah sering banget kena virus sehingga merepotkan untuk menghilangkannya bahkan terkadang musti sampe harus install ulang. Padahal ada tugas yang musti dikumpul minggu depan dan harus menggunakan ni laptop.

Temen Gue : Dia kesel banget karena laptopnya kena virus LAGI. Dia mengumpat-ngumpat dalam hati : Virus sialan bangke, kurang ajar, yang bikin virus ini pasti gak pernah sekolah. Dia pasti mikirin kesenangan dia semata yang tersenyum melihat kekesalan orang lain gara-gara terkena virus yang dia bikin. Alhasil karena emosi dan males serta gengsi minta bantuan sama temen lain karena udah sering kena virus, dia jadi gak berfikir jernih, dia pergi ke tukang service laptop buat install ulang windows nya dan mengeluarkan biaya.

Gue : Gue tarik nafas sebentar. Mencoba menganalisa apa yang sedang terjadi dengan kepala dingin. Gue berfikir kalo gue install ulang terus windows gue gak bakal belajar tentang virus bahkan kemungkinan besar harddisk gue bisa rusak. Mungkin suatu hari gue bisa menjadi pencipta virus atau menciptakan software antivirusnya jika gue belajar tentang virus ini. Gue scan laptop gue buat mengetahui jenis dan nama virus apa yang sedang menginfeksi laptop gue. Gue searching internet buat mengetahui kerusakan apa yang bisa dia bikin dan CARA PENYEMBUHANNYA. Akhirnya karena gue tekun dan berusaha gue bisa menyembuhkan laptop gue sendiri tanpa install ulang dan TANPA BIAYA. Bahkan gue dapat tambahan ilmu tentan virus.

Lihat kan perbedaan sikap kedua tokoh di atas. Sengaja gue sebagai tokoh yang baik di atas karena gue emang baik hati dan ganteng….. (yang mau muntah silakan). Di sini mereka hanya berbeda SEDIKIT saja sudut pandang. Jika seandainya temen gue mengikuti atau berpikir seperti sudut pandang gue tersebut, pasti dia bakal dapat menyelesaikan laptopnya tanpa harus install ulang bahkan dia bisa mempelajari bahkan mungkin di kedepan nya dia bisa mengetahui ciri-ciri virus tersebut sehingga bisa mencegahnya.

Akhir kata, mungkin lu yg baca gak ngerti di atas gue nulis apa. Intinya, ubahlah mindset kita dari sudut pandang yang menganggap bahwa masalah adalah halangan kita. Ubah mindset kita menjadi sudut pandang yang menganggap bahwa “Trouble is Friends””It’s make us better” atau “Masalah adalah Teman, dia bisa membuat kita menjadi lebih baik/lebih dewasa”.

Think positive. Hanya orang-orang bijak yang bisa menemukan hikmah dibalik setiap masalah.

END.

P.S. for today : Romance Is FUN, why so serious? Winking smile

0 komentar: