Gambar diambil dari detik.com
Yeah, liburan. Saat yang ditunggu-tunggu oleh para “manusia-manusia usia pelajaran” (baca : anak sekolah & anak kuliah) untuk menghilangkan kejenuhan setelah menghadapi ujian yang bikin otak dan muka mengkerut.
Gue gak bahas liburan gue di postingan ini, karena sejak awal liburan dan hingga postingan ini diterbitkan, boleh dibilang belum ada kegiatan yang “wah” di liburan gue kali ini, paling banter ya kemarin gue kena tilang di bjm gara-gara gue lupa nyalain lampu depan motor. Alhasil bakal melayang nih 100ribu dari tangan gue di kantor polisi. Hiks hiks. Semoga gue bisa ikhlas dan diganjar dengan yang lebih banyak dan lebih baik. Amiin.
Yang bakal gue bahas di postingan ini adalah tentang saat-saat gue MOS dulu waktu SMA. Gue teringat karena gue ngeliat berita di tipi tentang MOS dan juga gara-gara ngeliat adek gue yang sibuk sana sini bolak balik ke sekolah karena dia jadi panitia MOS.
Kenapa gue beri judul “Gue si Abu-abu Koplak”,, Gue jelasin,,, terdiri dari 3 kata yang dapat dipisah, yaitu “Gue”, “si” Abu-abu , dan “Koplak”. Gue adalah gue (prikitieww), Abu-abu adalah masa transisi dimana warna biru berubah menjadi agak tua (gue ngomongin celana seragam SMP –> SMA woy), dan Koplak adalah… emm kayaknya gak usah dijelasin lagi..
Boleh dibilang gue waktu MOS di SMA memberikan kenangan unik tersendiri. Salah satu hal yang “membanggakan” dari MOS gue waktu SMA dulu adalah gue menjadi peserta cowok terbaik. Bayangin, gue yang super duper ganteng koplak begini bisa menjadi yang terbaik di antara siswa baru yang lain. Wow, sebuah kebanggaan tersendiri.
Oke sekarang akan gue ceritain tentang MOS gue dulu sejak persiapan MOS sampai akhir MOS dimana gue dinobatkan menjadi peserta cowok terbaik (semoga gue masih ingat).
- Hari Persiapan (Lupa gue H- berapa sebelum MOS)
Hari itu para siswa baru yang udah ngedaftar sebelumnya disuruh mendatangi sekolah untuk persiapan MOS. Apa saja hal-hal yang diperlukan dari MOS, barang-barang apa saja yang perlu dibawa saat MOS, serta pembagian kelompok. Di sini gue masih bingung (blank gitu) tentang arti acara MOS yang sebenarnya. Gue kira ini sejenis acara sharing atau seminar tentang pengenalan sekolah gitu. Gak taunya BUKAN.
Mula-mula kita-kita para siswa baru disuruh duduk di bangku yang udah disiapkan. Sementara para senior, ketua OSIS, dan salah seorang guru pendamping duduk di depan. Ada juga senior yang duduk di belakang kami, mungkin supaya jangan ribut. Ssst…
Pertama yang membuka pembicaraan adalah dari guru pendamping. Kita diperkenalkan tentang salah peraturan sepatu dan baju standar sekolah. Mulai dari ukuran, jenis kain, warna sepatu, dsb. Kami diberikan penjelasan ini pada saat MOS supaya kami bisa membikin/membuat baju jauh-jauh hari seblum pembelajaran sekolah dimulai. Katanya kalo kita gak pake baju dan sepatu yang standar dari sekolah ini kita bakal dikenai sanksi. Hiii.. Oke gue catat dulu. Beberapa temen gue pada ngeluh karena udah bikin baju SMA duluan. Untung gue belum. Ha ha… Entah ini suatu keberuntungan atau kemalasan, karena gue gak pengen buru-buru ngebikin baju SMA dulu.
Oke sampai di sini gue masih bisa manggut-manggut. Pembicara pun diganti, yaitu sang Ketua OSIS. Dia memaparkan apa itu MOS dan segala tetek bengek nya. Jujur gue gak terlalu ngerti. Karena mungkin saat itu gue udah mulai bosan dan perhatian gue udah kesana kemari. Haha…
Akhirnya Ketua OSIS pun mengucapkan “Kalau saya ada salah kata mohon maaf, Wassalamu’alaikum Wr.Wb”.. “waalaikumsalam wr.wb” kami menjawab hampir serentak. Gue udah mau bangkit dari tempat duduk karena gue kira acara udah selesai. Gak taunya belum. Haaaah…
Ternyata salah seorang senior kemudian mengambil alih pembicaraan. Dia bilang,
“Sekarang siapkan catatan kalian, ini barang-barang yang harus kalian bawa saat MOS nanti”.
Glek, gue bergegas mengambil catatan.
“Topi purun yang di atasnya diikat balon 5 buah, tas karung, sapu lidi, kaleng sarden yang diisi batu dan diikat di pinggang,…..”
JLEB, apaan nih.
Ini mau MOS atau mau bertani, kok pake topi purun segala. Itu apaan pula kaleng diisi batu, trus diikat di pinggang lagi.
Oke sampai di sini gue masih mencatat aja hal-hal aneh lain yang perlu dibawa sambil diimbangi kebingungan yang sangat.
Sampai di rumah akhirnya gue ingat, gue pernah nonton tayangan seperti ini di tipi, dimana anak-anak baru “dipermainkan” oleh para senior, disuruh push-up lari diteriaki dan segala macam kegiatan lain yang memeras keringat dan mental. GLEK, gue kok jadi takut ya. Tapi, pantang gue mundur, karena termotivasi oleh tetangga gue yang juga siswa baru kayak gue, gue pun mau gak mau menghadapi ini.
Di hari itu gue agak terlambat untuk upacara gara-gara perut gue gak bisa diajak kompromi. Beruntung
upacara belum dimulai, masih baris-berbaris doang.Selesai upacara yang bikin gue serasa gak punya kaki lagi, gue kira bakal masuk ruangan nih buat ngadem. Eh ternyata kita disuruh latihan baris berbaris. Gile, mana saat itu matahari lagi semangat-semangatnya lagi gak ada awan sedikitpun. Mana sambil dibentak-bentak lagi. Oke, kurang lebih satu jam kegiatan baris-berbaris itupun menjadi siksaan pertama MOS gue dan teman-teman.
Setelah kegiatan baris-berbaris ini kita disuruh ganti baju yang udah disiapkan dari rumah. Gue masih gak tau buat apa kita ganti baju. Ternyata kita di suruh menebas rumput-rumput liar di sekitar sekolah. MADESU!! Udah capek, panas pula, mala disuruh memotong rumput yang banyaknya nudzubillah. Hedeeeh,,,,
Emang sih saat itu kita make topi purun yang bikin kepala kita gak terlalu panas, tapi kata senior balon yang diikat di atas topi purun itu gak boleh meletus, kalo meletus bakal dapat hukuman. INI SIH KONYOL NAMANYA. Gimana gak meletus wong rumputnya tajem-tajem kaya duri gitu. Untung gue punya akal, gue nebas rumputnya sambil berdiri. Biarin dah gak ada rumput yang ditebas yang penting tangan gue ngayun-ngayunin parang gitu. Haha.
ISTIRAHAT.
Di sini kita berada dalam ruangan buat ngadem dan dikasih konsumsi aqua gelas & sejumput kue (sejumput??) sambil disuruh mendengarkan pemaparan tentang sekolah dan sebagainya. Gue gak terlalu ingat bagian ini. Karena gue masih konsentrasi memulihkan tenaga gue yang terkuras.
Setelah itu kita disuruh bermain games. Di sini senior di depan memberikan pertanyaan, bagi siswa baru yang bisa jawab dipersilakan angkat tangan dan bakal mendapat hadiah.
Soalnya adalah : “Apa rumus kimia dari air?”
Wah soal gampang nih. Mengingat hadiah yang bakal diberikan bagi penjawab soal yang benar, gue dengan semangatnya langsung angkat tangan.
“Ya kamu” kata senior yg memberikan soal.
”H2O”, kata gue dengan semangat.
Gue langsung d suruh maju kedepan diiringi tepuk tangan dari para senior. Tapi tepuk tangan nya kok aneh yah. Tepuk tangannya diiringi senyum mereka yang gimana gitu, seperti ada sesuatu yang tersembunyi dibalik ini semua.
“Oke karena menjawab dengan benar, maka kamu boleh memilih salah satu hadiah ini”
Gue disuruh mengambil salah satu dari gumpalan-gumpalan kertas di dalam mangkok yang katanya berisi tulisan hadiah yang bakal gue terima. Sambil mengambil kertas yang disediakan, di dalam hati gue masih deg-degan dan menebak-nebak apa hadiah yang bakal gue terima, siapa tau hadiahnya rumah, atau mobil, atau motor, atau televisi atau minimal dapat pelukan dari kakak senior yang cantik. #koplak
“Silahkan dibaca keras-keras” kata senior.
Tulisannya :
”Peragakan jalan dan bebek sambil menyanyikan lagu Potong Bebek Angsa”
MAMPUS!!
Gue sempet shock. Ya, SHOCK!!! Gue ga menyangka ternyata hadiahnya adalah seperti ini. Gue gak bisa mengelak lagi, mau menolak takut dihukum, mau pura-pura ke WC tapi barusan aja gue izin ke WC, mau berlagak pura-pura kena penyakit ayan tapi takut gak ada yang mau nolongin,.
Ya udah, gue putusin untuk bersikap TOTALITAS. Udah malu ya maluin aja deh sekalian. Daripada tanggung. Akhirnya sambil nyanyi gue pun joget bebek di depan temen2 dan senior, mereka pun tertawa.
PUAS KALIAN!! PUASS?????
Di hari kedua ini gak terlalu jauh beda sama hari pertama. Pertama kita disuruh upacara. Bersih-bersih(menebas rumput) lagi. Dan teteup gue pake trik kemarin supaya balon gue gak pecah. Haha
Dan setelah itu hanya pemaparan materi biasa-biasa saja. Oh iya kita juga disuruh untuk minta tanda tangan kakak senior. Ya tentu saja sebelum kita diberi tanda tangan, terlebih dahulu kita disuruh macem2. Ada yang disuruh nyanyi, akting, ambilin bunga, dsb. Dan yang paling gue ingat adalah gue disuruh nembak (menyatakan cinta) sama seorang kakak senior. Oke, di sini prinsip TOTALITAS (“KALO UDAH MALU JANGAN TANGGUNG-TANGGUNG”) gue pakai.
Gak tanggung-tanggung, gue ngambil secuil bunga buat nembak tu senior (ceritanya). Secuil?? Iya secuil. Bukan sekuntum atau seikat. Supaya beda daripada yang lain aksi penembakan gue kali ini makanya gue ngambil bunga nya secuil aja (#malas).
AArrghh,, klo diceritain kejadian itu gue jadi malu sendiri. Yang pasti gue saat itu ngerayu kakak senior nya kayak anak umur 7 tahun yang merayu ibunya buat minta beliin es krim stroberi yang barusan lewat di depan rumahnya. #bayanginAjaSendiri
Oh iya pada hari sebelumnya kita disuruh membawa berbagai macam barang. Gue udah agak lupa, pokoknya setiap hari kita disuruh membawa barang yang soalnya berupa teka-teki. Berikut yang gue ingat :
- Bawakan Es Batu –> Batu yang ditulisin huruf “ES”
- MInuman paling sopan –> Marimas (wah nyebut merek)
- Minuman Profesor –> Prof (minuman gelas yang 500an, gak kreatif banget ni bikin soal)
- Kentang Millenium –> French Fries 2000 (itu tuh, snack kentang yang kemasannya ada gambar planet membentuk angka 2000 )
Sisanya gue lupa.
Kalo gue yang jadi pantia gue kasih soal gini nih. Pasti bakal sulit mereka nebak nya :
- Bawakan iwak yang tidak hidup di air –> Iwak ayam.
- Kopi Titanic –> Kapal Api. Kan Titanic adalah berupa Kapal juga. #maksa.
- Makanan sekaligus alat penangkap ikan –> Jaring (Jengkol)
- Pembungkus alami dan universal –> Daun Pisang. Alasan : Bisa buat nasi bungkus, bisa buat lemper, kue, dll.
Pasti gak bakal bisa tuh mereka nebak nya haha…
Di hari ketiga yaitu hari terakhir ini yaaa masih seperti biasa. Pagi upacara, bersih-bersih, materi.
Namun di akhir hari ini kita disuruh menulis pesan dan kesan seputar MOS sekaligus pengumuman. Gue sih nulis pesan kesannya biasa2 aja. Bisa dibilang pesan kesan “standar internasional” lah gitu. Males gue beribet ngebikin pesan kesan. Haha
Dan gak disangka nama gue disebut buat mewakili pembacaan pesan kesan dari teman-teman yang lain. Yeah, waktu gue maju gue liat para senior dan teman-teman berharap banyak pada gue, siapa tau ada kekonyolan lagi yang gue bikin di pesan kesan ini. Tapi gue membuat mereka kecewa, pas gue duduk temen sebelah gue bilang “Pesan kesan lu tadi garing banget, Hud”. Gue hanya senyum rata.
Akhirnya acara pun berakhir, gue udah bisa bernafas lega. Dan disini diumumkan peserta MOS terbaik dan terburuk baik dari peserta cowok dan peserta cewek. Peserta terbaik cowok yaitu gue, sedangkan peserta cowok terburuk yaitu salah seorang temen gue. Yang ternyata kesalahan karena teman2 senior memilih dia sbg peserta terburuk adalah selain mukanya gak lebih ganteng dari gue, dia juga sering ngebantah senior. Haha, tapi keliatannya sih dia enjoy2 aja gitu.
--------------------------------------------------------------------------
But after all, akhirnya setelah MOS itu nama gue jadi terkenal. Baik dari teman sesama siswa baru maupun di kalangan para senior. Namun itu gak bertahan lama, gue gak terlalu suka dengan ke’eksis’an di sekolah. Jadinya ke’eksis’an gue sebagai salah seorang siswa yang cukup terkenal di sekolah hanya bertahan hingga akhir semester 1. Setelah itu gue menjadi siswa biasa. #LOL
--------------------------------------------------------------------------
Akhir kata : Jangan takut sama yang namanya MOS, enjoy aja. Yang paling berat paling cuman capek nya aja. Sisanya senang-senang. Hoho
2 komentar:
totalitas mu memang hebat dan tak tergantikan
tarian bebek mu bisa di peragakan ga hahahahaahah
Gundulmu meletus
Posting Komentar