23 Juni 2011

Home » » Belajar Dari Error

Belajar Dari Error

Yeeey,,, ujian udah berakhir. Sekarang waktunya SANTAI!!!
Yeah,, santai…

Oke, review sedikit tentang UAS gue minggu2 barusan.

Mata kuliah pertama, Metode Numerik. Bagi gue ini mata kuliah yang paling sulit di semester ini. Karena selain urusan h*tung-mengh*tung (sengaja gue sensor biar gak vulgar), juga disertai dengan logika. Oke gue emang sedikit agak suka dengan logika, tapi bagi gue mending gue memecahkan 100 kode kriptografi aja deh daripada menghadapi metnum yang menjelimet ini. Tapi entah kenapa, keberuntungan (yang tentu saja berasal dari Allah swt) berpihak pada gue. Jadi gini, kan ujiannya open book nih, dan soal ujian nya terdiri dari 2 soal, sulitnya minta ampun amit-amit deh. Dan beruntungnya gue di sini, salah satu soal nya terdapat di bahan yang gue print!!! Gila mameen!!  Yeah, dengan semangat tinggal gue salin aja tuh jawaban. Wkwk,,,. Karena ada 2 soal, dan salah satu soal udah dipastikan jawabannya benar, sok pasti donk nilai 50 udah ada di tangan. Ha ha ha… #ketawaNgangkang.

Mata kuliah kedua adalah Pemrograman Berorientasi Objek. Di sini kita gak disuruh jawab soal, tapi disuruh presentasi program yang kita udah bikin jauh-jauh hari sebelumnya. Yeah, di sini gue cuman dapat nilai B (katanya). Emang sih usaha sebanding dengan hasil. Gue gak bikin hebat2 amat program gue, agak males soalnya. Haha.

Sisanya mata kuliah AI (yang nilainya kami sekelompok berada di tangan ketua kelompok kami), Aplikasi Multimedia, Sistem Berkas (yang juga open book), dan kewirausahaan (gue jawab dengan ngarang bebas). Oh iya, Matematika Diskrit, masa jabatan gue sebagai koti 5 angkatan dalam mata kuliah ini berakhir pada hari Kamis, 23 Juni 2011 tadi. Bayangkan!!! KOTI 5 ANGKATAN!!! Tidak ada pekerjaan (sebagai Koti) yang lebih membanggakan selain ini. #LOL

Oke itu prolog.

*Oh itu barusan prolog, Hud?

Iye, bawel.

Back to judul.
Siapa sih yang gak kenal error / kesalahan / galat?
Seperti cicak yang mempertahankan diri dengan cara memutuskan ‘error’ nya.




*ITU EKOR !!!

Emm,, bagaimana kalau error mata sapi…

*ITU TELOR KOPLAK!!!!

Emm,, bagaimana kalau … err .. emmhh… ssshhh … << ini ngapain sih.


Yang jelas dari nenek-nenek bisa push up sambil salto sampai anak-anak alay yang baru ngenal chatting dan pesbuk pasti udah mengenal yang namanya error.

Oke, gue meragukan nenek-nenek bisa push up mengetahui arti error.

Misalnya ada anak al4y yang nulis status gini :

“iIchH, koGk Gw3h g4k bIs4 kOm3nN sT4tS Tm3N gW3h sIch,,,’’ p4sT1 ePBe X l9 error NiCh”

#mataIritasi #jariTanganJerawatan

Translate : Ih, kok gue gak bisa komen status temen gue sih, pasti fb nya lagi error nih.
*Ini salah satu bukti bahwa pencitraan anak alay tidak selalu tidak baik (kecuali tulisannya).

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-

Tadi sore, saat utak atik Pascal gue, dan menemukan error. Salah seorang adik tingkat gue bilang (kurang lebih kayak gini) :

“Kata guru saya, semakin banyak error, semakin pintar kita.”

Gue juga  teringat kalimat itu juga pernah diucapkan oleh salah seorang temen gue pada saat melakukan programming. Beberapa temen gue ada yang sepakat, ada yang nggak. Mereka yang gak sepakat bilang gini :

Semakin banyak error, semakin pusing kita dibuatnya"

#LOL

Gue hanya bisa tertawa mendengar statement itu. Gue bukan menertawakan mereka, gue menertawakan apa yang mereka tidak ketahui di balik ‘indahnya’ sebuah error.
Misalkan dalam sebuah bahasa Pascal, muncul kalimat error pada saat kita peng-compile’an :

“Identifier not found”

Artinya kalo kita mengetahui maksud error tersebut, kan terdapat variabel yang belum dideklarasikan di program itu. Naaah,, akhirnya karena kita mengetahui maksud dari error tersebut, kita perbaiki deh program nya dengan menambahkan variabel yang diinginkan.

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
 
Oke, sekarang gue implementasikan dalam kehidupan nyata.
Misalkan kita menderita sakit kepala, pusing, hidung meler. Naah, ini adalah jenis errornya yang sedang mendera badan kita (mendera??).

Jadi, kita harus mengetahui penyebab ‘error’ nya badan kita ini kenapa? Kita harus mengetahui dan dapat membaca petunjuk dari error tersebut. Oh, kita terkena flu.
Nah, untuk mengatasi error tersebut,, maka kita harus minum obat flu… Getooo..

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-

Nah,, gue kasih contoh lagi…

Misalkan kita sedang menghadapi sebuah problema, masalah, trouble, atau sejenisnya,, kita anggap ini adalah sebuah error.

Nah, langkah-langkah kita dalam men-solve error ini adalah dengan memahami maksud dari error tersebut, apa penyebab error, serta tujuan terciptanya error itu.

Dengan memahami isi maksud dari error ini, gue yakin kita pasti bisa mengatasinya. Dan kita bisa menghindari terjadinya error lagi di masa depan.

Contoh : Gue mendapat nilai yang kurang memuaskan dalam sebuah mata kuliah. Gue anggap ini adalah error.

Gue kemudian harus memahami apa penyebab dari error tersebut. Oh, mungkin gue kurang tepat pas ngejawab soal, oh mungkin gue kurang teliti, oh mungkin gue kurang belajar, dsb.
Dan kemudian kita harus memahami juga apa tujuan terciptanya error tersebut, oh mungkin ini teguran supaya gue harus belajar lebih giat, oh mungkin ini supaya gue lebih teliti dalam memahami soal,

Dan bagaimana cara kita menghindari error ini supaya tidak terjadi lagi di masa depan?
Gue harus belajar lebih giat, memahami materi dengan baik, teliti dalam menjawab, teliti dalam menulis….

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-==-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-

Kadang-kadang gue masih suka senyum melihat temen gue yang waktu ngoding program :
“Nii masih error kyapa"??” Dengan muka khawatir bagaikan ada tsunami 1 meter di depan mata.

Dan gue cuman bisa bilang..
 “Jangan panik dulu. Dibaca dulu error nya dimana, baru diselesaikan sedikit demi sedikit”. Kata gue dengan gaya sok cool. #koplak

-=-=-=-=-==-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-

So, jangan takut dengan error.

Dan… Belajarlah dari error…

Cayoo…

PS : Celana gue mana yah??

1 komentar:

RizqanConan mengatakan...

weleh weleh,,,